Jangan Lupakan Hak Peneliti LBM Eijkman

 Jangan Lupakan Hak Peneliti LBM Eijkman


Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menanggapi peleburan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ia mengingatkan agar pemerintah menjamin hak para peneliti yang sebelumnya berada di LBM Eijkman.



"Perlu diperhatikan hak-hak dari pegawai dan juga peneliti. Jangan dilupakan hak-haknya di dalam perihal peleburan ini," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/1).


Baca Juga

UEA Larang Warga Belum Vaksinasi Pergi ke Luar Negeri 421 Rumah Rusak Terdampak Banjir Bandang di Padang Lawas Sumut 10 Ribu Anak Usia 6-11 Tahun di Garut Sudah Divaksin Covid-19

DPR termasuk udah berharap Komisi VII  mengawasi penuh proses peleburan lembaga-lembaga ke BRIN. Agar selama prosesnya tak mengorbankan penelitian-penelitian oleh lembaga yang dilebur tersebut Berita dari Berbagai Sumber .


"Semoga proses penelitian-penelitian dapat berjalan bersama baik, dan lancar, dan efisien sudah pasti bersama adanya proses peleburan ini," ujar Dasco.


Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno udah berharap BRIN laksanakan integrasi semua unit kerja di dalam proses peleburan sejumlah lembaga. Ia tak ingin tersedia pemikiran bahwa para peneliti justru tak memperoleh daerah di di dalam negeri di dalam proses peleburan LBM Eijkman.


"Jangan sampai tenaga-tenaga peneliti yang udah dididik, udah punyai pengalaman di dalam punyai penelitian, udah laksanakan uji akademis pada lebih dari satu penelitian itu lantas tidak memperoleh tempat," ujar Eddy.


"Jadi itu permasalahan SDM unggul yang tidak boleh terjadi, terkecuali sebetulnya tidak dapat ditempatkan," sambungnya.


Komisi VII, kata Eddy, udah memberikan peringatan kepada BRIN agar permasalahan sumber kekuatan manusia (SDM) jadi permasalahan di dalam proses peleburan. Apalagi LBM Eijkman sedang mengembangkan vaksin Merah Putih.


"Nanti kita tegaskan kembali di di dalam jaman sidang yang akan datang, agar permasalahan ini tidak berjalan dan kalaupun sampai tersedia permasalahan SDM, mesti tersedia solusinya," ujar Eddy.


LBM Eijkman termasuk mesti menuntaskan pengembangan vaksin Covid-19, yakni vaksin Merah Putih. Ia berharap, peleburannya ke BRIN tak mengganggu pengembangan vaksin Merah Putih yang udah dilakukan selama ini.


"Jangan sampai peleburan itu mengebiri dan mengerdilkan rencana lembaga Eijkman di dalam mengembangkan riset-riset biomolekuler yang selama ini dikembangkan," ujar Eddy.


Baca juga: Eijkman Fokus Peningkatan Yield Bibit Vaksin Merah Putih 


Salah satu prioritas LBM Eijkman pas ini adalah pengembangan vaksin Merah Putih untuk Covid-19. Komisi VII akan menjadikan pengembangan vaksin berikut sebagai acuan berhasil atau tidaknya peleburan tersebut.


"Mudah-mudahan peleburan ini justru akan menguatkan kelembagaan Eijkman dan percepat proses memproduksi vaksin di dalam negeri," ujar Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) itu.


Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR yang termasuk bagian Komisi VII Mulyanto termasuk mengingatkan agar peleburan LBM Eijkman ke BRIN tak menghambat pengembangan vaksin Merah Putih untuk Covid-19.


"Pemerintah jangan gegabah, mesti memikirkan soal ini secara seksama. Jangan sampai program strategis yang jadi amanat PRBM Eijkman, sekiranya untuk mengembangkan riset vaksin Merah Putih jadi mandek atau terbengkalai," ujar Mulyanto di dalam info tertulisnya, Senin (3/1).


Menurutnya, tidak mudah mencari pengganti para peneliti ini di dalam pas singkat. Begitu pula posisi laboratorium yang strategis, agar akses kepada sampel, bahan, alat, dan sumber kekuatan manusia (SDM) medis amat mudah.


"Ini akan menyebabkan jadwal memproduksi vaksin Merah Putih Eijkman jadi molor," ujar Mulyanto.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyewa Mobil dengan Layanan Terpercaya

Cara Download Lagu MP3 Gratis dan Legal Tanpa Aplikasi

Keajaiban Kreativitas: 11 Game dengan Fitur Pembuatan Konten Terbaik Tahun Ini