Efek Kesehatan Kopi - Manfaat Kesehatan Kafein

Pekerjaan penelitian tentang efek kesehatan kopi telah berkembang pesat dalam 25 tahun terakhir. Salah satu akibat dari fenomena ini adalah petugas kesehatan secara konsisten memperingatkan masyarakat

bahwa kebiasaan meminum minuman tersebut mungkin tidak aman. Studi yang lebih baru menunjukkan, bagaimanapun, bahwa kopi sebenarnya mungkin lebih bermanfaat daripada berbahaya bagi kesehatan. Itu harus menjadi berita bagi segudang di seluruh dunia yang mengkonsumsinya.

Kafein, bahan utama kopi, dianggap sebagai penenang ringan yang memperhitungkan peningkatan tekanan darah, peningkatan detak jantung, dan detak jantung tidak teratur sesekali di antara efek langsungnya. Akhir-akhir ini, para peneliti telah membelok ke arah pandangan bahwa reaksi fisiologis ini jauh tidak signifikan dan bersifat sementara.

Apa yang semakin mereka sadari dari data empiris adalah bahwa kopi adalah minuman yang memiliki beragam manfaat kesehatan potensial untuk ditawarkan. Ada bukti, misalnya, bahwa Kopi Sumatra mengurangi risiko kanker usus besar jika dikonsumsi dengan takaran empat cangkir sehari -- bukan efek yang paling bermanfaat yang dapat Anda sebutkan mengingat asupan dalam jumlah seperti itu dapat dengan mudah menyebabkan penyakit yang lebih besar. Tetapi ada temuan lain yang lebih relevan yang menggambarkan kopi, bahkan pada tingkat konsumsi sedang, sebagai protagonis daripada penyebab kesehatan manusia.

Seperti anggur, kopi memiliki antioksidan yang menghilangkan radikal bebas dalam darah dan akibatnya menurunkan risiko penyakit jantung dan beberapa jenis kanker. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi antioksidan dalam kopi lebih tinggi daripada tomat, apel, atau cranberry. Namun, beberapa ilmuwan menunjukkan bahwa buah-buahan dan sayuran memiliki keunggulan, sejauh menyangkut sumber vitamin, mineral, dan serat esensial.

Karya penelitian dari China menyajikan bukti kuat bahwa kopi dapat mengurangi efek penyakit Parkinson. Dua laporan ilmiah, satu dari AS dan satu lagi dari Skandinavia, menunjukkan bahwa kopi tanpa kafein dan kopi biasa mengurangi kemungkinan terkena diabetes tipe-2.

Efek positif kopi pada sistem pencernaan juga telah diamati. Ada alasan untuk percaya dari data yang tersedia bahwa kopi dapat mengurangi kemungkinan berkembangnya kalkuli (batu) di ginjal dan kantong empedu. Kafein juga diketahui menginduksi sekresi asam lambung, yang meningkatkan pencernaan, atau pemecahan makanan. Jual Kopi Sumatera

Kafein telah dibuktikan dapat meredakan penyempitan saluran pernapasan pada penderita asma, jika dikonsumsi dalam jumlah sedang. Bahan kopi penting lainnya, teofilin, menambah efek yang menyehatkan ini dengan bertindak sebagai bronkodilator.

Tak perlu dikatakan, ada risiko yang menyertai janji kopi sebagai minuman yang meningkatkan kesehatan. Beberapa penelitian menarik hubungan antara asupan kopi yang substansial dan kecenderungan kemandulan. (Namun, spermatozoa mamalia telah ditemukan berenang jauh lebih baik dalam cairan yang dicampur kopi.) Kemungkinan hubungan antara peningkatan konsumsi kopi dan kadar homosistein dalam darah yang lebih tinggi, yang diduga sebagai faktor risiko penyakit jantung koroner, juga telah dibuktikan. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan lipoprotein densitas rendah (kolesterol "jahat") sebagai akibat dari minum kopi. Seberapa signifikan faktor-faktor ini dalam membantu menyebabkan serangan jantung masih diperdebatkan.

Sebagian besar kopi yang dibuat dengan cara Eropa merebus kacang tanah mengandung kafestol, suatu zat yang konon memiliki efek meningkatkan kadar kolesterol pada manusia. Namun, banyak orang Amerika menyukai kopi mereka yang disaring atau disaring, proses yang menghilangkan kafestol, kecuali dalam kasus kopi tanpa kafein.

Wanita peminum kopi ditemukan memiliki kadar kalsium dan kepadatan mineral tulang yang lebih rendah daripada non-konsumen. Dan mereka yang minum empat cangkir atau lebih sehari menggandakan risiko tertular inkontinensia urin.